Ninjutsu di ciptakan di pusat Honsu (Merupakan pulau terbesar di Jepang) sekitar sebelas abad yang lalu. Ilmu ini dikembangkan oleh sebuah keluarga yang tinggal di pegunungan, yang memiliki medan terjal sangat berbahaya dan terpencil. Dimana keluarga ninja merupakan sangat mencintai alam dan kehidupan. Mereka merasa memiliki hubungan yang dekat dengan bumi dan gaya hidup mereka hampir mirip dengan salah satu hukum alam serta sangat taat terhadap sebuah pantangan. Ninja juga merupakan orang-orang yang sangat spiritual, dan keyakinan mereka menjadi bagian integral Ninjutsu.
Pengaruh spiritual lain terhadap ilmu ninja adalah
'Mikkyo'. Mikkyo untuk ninja, merupakan sebuah metode untuk meningkatkan kekuatan pribadi (namun bukan sebuah agama). Metode ini merupakan penggunaan sebuah kata-kata rahasia dan simbol untuk memfokuskan energi dan niat mereka ke arah tujuan tertentu.
Hal ini telah ditemukan dan merupakan hal yang umum bahwa metode yang ditemukan oleh ninjutsu berasal dari luar Jepang. Setelah jatuhnya Dinasti Tang di Cina, banyak prajurit yang terbuang, filsuf (filsafat) dan ahli strategi militer yang melarikan diri ke Jepang untuk menghindari hukuman oleh penguasa baru Cina. Hal ini diyakini bahwa keluarga ninja banyak berasal dari prajurit atau orang-orang yang memiliki strategi canggih dan filsafat yang diasingkan selama berabad-abad. Kemampuan mereka sangat mempengaruhi dan membentuk keahlian bela diri Ninjutsu.
Ninja juga sangat dipengaruhi oleh sekelompok orang yang disebut
'Shugenja', yang menjelajahi pegunungan yang sama wilayahnya dengan keluarga ninja. Metode
'Shugendo' merupakan metode spiritual untuk penemuan jati diri dalam menundukkan cuaca dan medan yang keras, sehingga dapat menarik kekuatan dari bumi itu sendiri. Mereka akan berjalan di atas api, berdiri di bawah air terjun yang sangat dingin, dan menggantung di tepi tebing dalam upaya untuk mengatasi rasa takut dan menggapai kekuatan alam.
Hal di atas sebenarnya salah untuk mengatakan bahwa tiga metode spiritual tersebut merupakan asal mula yang sebenarnya dari Ninjutsu. Namun terdapat sedikit keraguan bahwa metode spiritual tersebut memang membawa pengaruh besar bagi para ninja. Karena sebenarnya Ninjutsu memiliki filsafat yang terpisah.
Ninja tidak terlalu suka berperang, namun mereka terus-menerus diganggu oleh masyarakat penguasa Jepang. Mereka sangat sering mengalami perpajakan yang tidak adil dan penganiayaan agama. Ninja akhirnya bertindak untuk lebih dan lebih efisien untuk membela diri mereka sendiri. Mereka menggunakan pengetahuan mereka yang sangat luar biasa dalam mengenal alam, serta teknik militer yang telah diwariskan secara turun-temurun, sebagai senjata untuk melawan pasukan elit pemerintah. Ninja menggunakan tipu muslihat apapun, berbagai ilmu gaib mereka pelajari, dan melatih strategi untuk melindungi diri mereka sendiri. Jika perlu, mereka akan menggunakan manipulasi politik yang licik untuk memastikan sebuah kemenangan hingga memperoleh ketenangan.
Terdapat sebanyak 70 atau 80 klan ninja yang beroperasi di
Koga dan
Iga wilayah Jepang selama puncak aktivitas ninja. Sebagian besar para ninja ini adalah keturunan, berdiri sendiri, atau merupakan para
Samurai yang diasingkan. Oleh karena itu, mereka beroperasi di sela-sela skema politik pemerintah. Kadang-kadang keluarga ninja akan menggunakan militer atau pengumpulan informasi sumber daya untuk melindungi anggotanya menjadi korban dalam permainan persaingan kekuasaan antara klan Samurai. Kadang-kadang keluarga ninja akan mendukung salah satu faksi di atas yang lain, jika mereka merasa akan medapatkan keuntungan tersendiri jika melakukan hal tersebut.
Seperti layaknya masyarakat biasa, terkadang ninja menerima dirinya untuk menjadi pembunuh bayaran seperti yang sering kita lihat di film-film saat ini. Namun, sesungguhnya hal tersebut sangat minoritas karena rata-rata ninja sangat memiliki hubungan yang erat dalam kekeluargaan, dan pola mereka bekerja dalam ruang lingkup komunitas.
Ninja tidak selalu sebagai prajurit atau tentara. Namun, tentu saja untuk ninja bagian beroperasi atau disebut
Genin, dilatih sejak kecil sebagai prajurit. Tapi pelatihan ini biasanya hanya untuk pencegahan. Ninja Genin tahu bahwa mereka mungkin akan dipanggil untuk melindungi masyarakat di waktu yang akan datang, namun mereka sering menghabiskan sebagian besar hidup mereka sebagai petani dan pedagang. Pengumpul intelejen ninja dikirim untuk tinggal di kubu-kubu musuh secara potensial dan jarang diperlukan untuk bertindak secara terbuka.
Sebuah tindakan secara terbuka akan dilakukan jika memang sudah direncanakan, dan biasanya keputusasaan. Genin akan dihubungi oleh atasan mereka yang disebut sebagai
Chunin. Chunin merupakan orang tengah yang berfungsi sebagai penghubung terhadap
Jounin. Dan Jounin adalah pemimpin keluarga sekaligus pemimpun operasi dan rencana. Jounin membuat semua keputusan secara filosofis dan mempertahankan kelangsungan hidup sebuah klan. Seringkali, identitas Jounin akan dirahasiakan dari Chunin maupun Genin, karena tentu saja pada periode tertentu segala aktivitas perlu memerlukan sebuah kerahasiaan yang sangat tinggi.
Akhirnya, kegiatan ini hampir mati sama sekali namun warisan ini tetap ada dalam beberapa kasus.
Akar dari NinjutsuMeskipun telah adal evolusi Ninjutsu sebagai filosofi hidup selama berabad-abad, prinsip-prinsip dasar tetap hampir tidak berubah.
Togakure ryu Ninjutsu berusia lebih dari 800 tahun. Kecuali untuk waktu yang relatif singkat ketenaran sebelum masa pemerintahan
Tokugawa, merupakan seni hidup untuk mendapatkan ketenangan hati.
|
Akar dari Ninjutsu |
Selama ratusan tahun keluarga ninja tinggal di pegunungan, dengan berlatih metode spiritual mereka mendekati pencerahan dan memperolehnya melalui pemahaman tentang hukum-hukum dasar alam. Sejarah telah mengajarkan mereka bahwa mereka harus siap untuk melindungi keluarga dan gaya hidup mereka. Mereka menyempurnakan sistem bela diri yang telah diterima oleh mereka untuk menjadi prajurit yang paling menakjubkan di dunia dan memiliki reputasi. Dan reputasi inilah yang awalnya menarik kebanyakan orang untuk lebih mengenal sosok seorang ninja.
Reputasi ninja ini dimasukkan ke dalam perspektif yang lebih baik ketika beberapa fakta yang terungkap :
Pertama, ninja tidak melakukan sihir atau bukan seorang penyihir, tetapi hanya orang biasa dan wanita biasa yang dipandang secara unik berdasarkan filosofi dan kebiasaan mereka. Karena secara garis besar filosofi ini menjadi bagian yang sangat penting dalam metode bertempur mereka. Oleh karena itu, kita lihat dalam seni
'Ninpo' kata
'po' disini mengartikan
'tatanan yang lebih tinggi' yang meliputi sebuah filsafat tinggi. Hampir mirip dalam sebuah pandangan seorang samurai untuk memerangi yaitu
'Bushido' yaitu sebuah pedoman terhadap seorang prajurit agar memiliki disiplin yang formal. Filsafat ninja meskipun memiliki banyak kesamaan dengan bushido samurai, namun masing-masing berkembang dalam sisi budaya yang berbeda.
Taktik ninja terkadang licik, ini dilihat oleh beberapa orang sebagai tindakan pengecut dan menjijikan. Namun dari sudut pandang ninja, cara perang geriliya terbaik melawan kekuatan yang besar adalah menggunakan akal pikiran. Terutama jika posisi mereka kalah dalam jumlah, sebagai suatu aturan, sehingga mereka harus menggunakan metode yang tidak biasa jika mereka masih berharap untuk bertahan hidup. Akan tetapi, cara ini tidak selalu menjamin sebagai sebuah kemenangan. Buku sejarah Jepang memberitahu contoh dari seluruh klan ninja yang telah dihancurkan.
Namun, banyak juga dari metode cara tersebut berhasil dilakukan. Tanpa pengetahuan tentang filsafat ninja, lawan mereka tidak dapat mengetahui strategi Ninjutsu. Oleh mereka ninja hanya tampak seperti seorang penyihir.
Kedua, cerita yang telah menciptakan citra moderen ninja sebagai penjahat yang berpikir dengan metode taktik bertarung, di tulis setelah fakta yang ditemukan oleh para sejarawan yang bersimpati kepada para samurai. Hal ini dikarenakan ninja tidak memiliki metode memerangi bushido seperti para samurai, sehingga mereka dianggap sebagai peradaban yang rendah.
Ketiga, kemampuan ninja yang berlebih di mulai oleh ninja sendiri sebagai pencegah dari gangguan luar. Keckapan tersebut menunjukkan ninja sebagai prajurit yang hebat, disertai fakta bahwa mereka sebagai masyarakat yang tertutup dan tidak komunikatif. Hal ini merupakan manfaat dan kesempatan tersendiri bagi para ninja untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri dan menggunakan seragam ninja yang terlihat menakutkan bagi mereka yang melihatnya. Oleh karenanya sangat mudah untuk sesuatu yang tidak dipahami oleh orang awam yang tidak mengerti akan filosofi ninja. Dengan demikian mistik menakutkan dan supranatural tentang ninja ini lahir.
Semoga bermanfaat.