Alat musik Bassoon seperti yang anda lihat seperti sekarang ini memiliki masa lalu yang kompleks. Instrumen musik ini berkembang dari abad ke-16 dan memiliki nama yang bermacam-macam diantaranya Curtal atau Curtail (Inggris), Basson atau Fagot (Perancis), Dulcian atau Fagott (Jerman), Fagotto (Italia) dan Bajon (Spanyol). Semuanya merupakan leluhur dari Bassoon, yang juga dimainkan dengan buluh ganda, terbuat dari sepotong kayu tunggal dan terdiri dari empat bagian yang terpisah seperti bassoon yang digunakan pada saat ini.
Sejarah Alat Musik Bassoon |
Pada awal abad ke-17, bassoon hadir dalam enam macam ukuran. Yang terpendek adalah 15"inch (38,1cm) dan yang terpanjang adalah 4'9"inch (144,78cm). Sampai akhirnya di Perancis pada abad yang sama, bassoon dirubah menjadi instrumen empat potong bagian yang terpisah.
Selama abad ke-18 dan ke-19 alat musik bassoon berangsur-angsur menjadi lebih baik. Berkembang dari model awal tahun 1713 yang menggunakan tiga kunci, pada masa Mozart menggunakan enam kunci dan pada masa Haydn menggunakan 17 sampai 24 kunci sampai dengan saat ini. Dua sekolah pembuatan bassoon muncul di tahun 1880-an. Di sekolah Perancis di bawah Buffet dan untuk sekolah Jerman dibawah Heckel. Masing-masing memiliki solusi tersendiri untuk produksi nada yang dihasilkan, fingering, dan intonasi.
Berbagai eksperimen merekonstruksi bassoon pada abad ke-19 menghasilkan banyak variasi yang menarik. Terdapat bassoon untuk band-band militer dengan kuningan berbentuk globular (bentuk bola yang bulat) dan terdapat pula yang berbentuk lonceng kayu. Bassoon dengan nada dasar F dan G disebut tenoroon, semi contrabassoon dan sub contrabassoon.
Ketika penggunaan organ dilarang di gereja-gereja pada tahun 1644 sebagai monumen peringatan dilarangnya penyembahan berhala, musik dibantu oleh kelompok-kelompok kecil instrumen termasuk bassoon. Oleh karena itu, salah satu tempat pertama kali dimainkan adalah di gereja.
Kebanyakan, pada awalnya instrumen bassoon dalam penulisan musik hanya digunakan untuk bermain pada garis bass dan biasanya pada part continuo. Kemudian pada tahun 1678, alat musik ini menjadi bagian dalam instrumen orkestra di opera Perancis, ketika Lully (seorang komposer) menggunakan bassoon untuk opera, Psyche.
Selama abad ke-18, pada bagian solo utama (major solo) dan musik orkestra dituangkan untuk instrumen bassoon, kemudian setelah itu bassoon diangkat menjadi bagian yang penting dalam orkestra dan tidak hanya dimainkan pada part continuo.
Hari ini bassoon yang digunakan secara luas pada orkestra simfoni, opera dan yang paling baru dalam musik kontemporer abad ke-20 seperti soundtrack film dan televisi. Komposer telah banyak menulis partitur untuk bassoon khususnya selama abad ke-18, dan menjadi salah satu rekor yang cukup mengesankan dalam sejarah orkestra. Bassoon juga telah menjadi alat musik woodwind ensemble yang paling banyak melakukan konser tersendiri (Bassoon solo concertos).
Perkembangan alat musik bassoon
Suona, Laba, Zurna
(200 – 450 Masehi)
Suona, merupakan alat musik tradisional buluh ganda yang berasal dari Cina (disebut juga Laba) dan masih dimainkan hingga saat ini, kemudian diperkenalkan melalui dataran tengah Cina. Pada awalnya digunakan di Persia (disebut Zurna), Asia tengah atau barat, dan daerah Arab lainnya. Zurna yang memiliki asal-usul di Mesir kuno. Suona moderen terbuat dari kayu dan kuningan. Buluh kayu yang pendek dan gemuk, terkadang pada bagian bawah dibentuk melingkar untuk menempatkan bibir ketika meniup alat musik ini.
Shawm
(Akhir abad ke-13 s/d ke-17)
Shawm, merupakan alat musik abad pertengahan dan renaissance dari keluarga woodwind ensemble, dan merupakan pengembangan dari Zurna. Alat musik ini digunakan di Eropa sampai dengan abad ke-17 dan merupakan pendahulu dari Curtal dan akhirnya Oboe dan Bassoon moderen.
Curtal, Dulcian, Fagot, Fagotto, Bajon
(1460 – 1545)
Hieronymous Bassano (1460 -1545), seorang musisi dan pembuat instrumen, lahir di Bassano del Grappa, Italia yang terletak pada 35° barat laut dari Venesia. Hieronymous Bassano adalah generasi pertama dari keluarga musisi dan pembuat instrumen termasuk dirinya sendiri, Jacomo (anaknya), Santo Gritti (Cucunya). Meskipun kemudian disebut dengan nama Bassano setelah kelahiran mereka (identik dengan nama keluarga Bassano atau alat musik yang dibuatnya), keluarga ini awalnya dikenal sebagai Pive ("pipa"). Selain membuat recorders dan cornetts, mereka adalah termasuk orang-orang yang pertama dalam membuat Curtal (Bassoni curti atau Fagotto Italia).
Hieronymous dikreditkan sebagai penemu "new instrument bass woodwind" oleh Lorenzo Marucci, seorang dokter di Venesia yang menuliskan sejarah singkat di tahun 1577 dari kota Bassano del Grappa.
Selama tahun 1530-an lima dari enam anak-anak Hieronymous (termasuk Jacomo), ber-emigrasi ke Inggris untuk bekerja sebagai musisi di pengadilan Henry VIII. Mereka memainkan banyak instrumen diantaranya cornett, sackbutt (sejenis terompet saat ini), dan curtal. Dalam urutan kelahiran, Jacomo (yang melakukan perjalanan ke Inggris, tetapi akhirnya kembali ke Venesia), Alvise, Jasper, John, Anthony dan Baptista mungkin telah bertanggung jawab untuk memperkenalkan curtal kepada Inggris.
(1546)
Sejarah pertama kali alat musik curtal di Italia. Hal ini diyakini mengapa curtal berasal dari Italia, karena disanalah pertama kali penggunaannya ditemukan. Ketika curtal pertama kali ditemukan, sudah ada instrumen yang dikenal dengan nama phagotum atau fagotto, namun penyebutan dengan nama phagotum mulai usang atau tidak digunakan lagi. Fagotto akhirnya diadopsi untuk pembuatan curtal dan kemudian turunan dalam pengembangannya, yaitu bassoon yang dapat disambung.
(1555)
Sejarah pertama kali alat musik curtal di Spanyol. Berdasarkan referensi pembuatan fagotto yang dibawa dari Italia, instrumen ini kemudian dikenal dengan nama bajon (bajones), baxon atau baixio ketika di Spanyol. Pengembangan bajon ini terkadang dibuat dalam dua, tiga atau bahkan empat potongan terpisah dengan lima kunci penyambung serta tuning. Ketika bassoon diperkenalkan di Spanyol (akhir tahun 1600), alat ini dikenal dengan nama fagot. Dimana Bajon (curtal) digunakan hampir secara eksklusif dalam musik gereja, dan fagot (bassoon) sebagian besar digunakan dalam musik sekuler. Ukuran yang lebih kecil dari bajon dan banyak digunakan dikenal dengan nama jaboncillos. Sedangkan musisi yang memainkan bajon atau jaboncillos disebut bajonistas.
(1559)
Nama curtal pertama kali digunakan di Venice pada tahun 1559, berawal dari pembelian bassoni curti yang dibuat oleh bassanos seharga 24 lira (mata uang italia pada saat itu) oleh seorang Doge (hakim) dari Venesia untuk instrumen yang diperlukan ketika memainkan musik natal.
(1614 – 1620)
Antara tahun 1614 dan 1620, Michael Praetorius seorang musisi Jerman dan merupakan penerbit semua hal tentang musik yang digunakan pada gereja Lutheran, menerbitkan Syntagma Musicum. Memberikan gambaran dan pengetahuan besar tentang musik kontemporer pada waktu itu, ia mengkompilasi dan menjelaskan berbagai jenis alat musik dan penggunaanya dalam gereja. Dimulai dari cara penggunaan, karakteristik berbagai alat musik kuno dan moderen, asing, barbar, pedesaan dan alat musik daerah satu-persatu dengan gambar secara akurat. Diantaranya terdapat shawm, curtal dan dulcian.
Bassoon, Basson, Fagot, Fagott, Fagotto
(1644 -1650-an)
Nama curtal (bajon atau dulcian bergantung pada daerah tersebut berasal) perlahan-lahan tergantikan dengan nama bassoon (basson, fagot, fagott). Di Italia dan negara-negara lain, nama fagot, fagott, fagotto. Dibawa dari instrumen sebelumnya untuk diterapkan terhadap instrumen baru.
(1657 – 1712)
Martin Hotteterre dari Paris (meninggal tahun 1712) dan anggota keluarga Perancis lainnya (selama empat generasi) dari musisi, wood-turners (alat musik kayu bengkok atau belok) sekaligus pembuat instrumen woodwind, yang dianggap paling mungkin telah mengembangkan bassoon menjadi alat musik dengan empat bagian (bell, bass joint, boot dan wing joint).
Kemudian pada tahun 1650-an, Hotteterre membuat akurasi yang lebih besar dari instrumen basson yang sudah tua. Dia memperpanjang nada instrumen turun ke Bb dengan penambahan dua kunci dan bell yang lebih panjang.
Sampai dengan tahun 1700-an, kunci ke empat (G#) ditambahkan. Bassoon tersebut digunakan oleh Vivaldi, Bach dan Telemann dalam menulis musik mereka. Kunci ke lima untuk Eb rendah ditambahkan pada paruh pertama abad ke-18. Pembuat kunci ke-4 dan ke-5 tersebut diantaranya adalah J.H. Eichentopf, J. Poeschmann, Thomas Stanesby Jr., G.H. Scherer dan Prudent Thieriot.
(1675 -1700)
Menjelang akhir abad ke-17 ada transisi bertahap dari penggunaan curtal menjadi bassoon di Inggris. Terdapat banyak catatan dari bassoon yang digunakan, terutama jemaat kaya yang mampu mengumpulkan uang untuk membeli alat musik tersebut.
Hingga akhirnya bassoon terus mengalami perkembangan dan produksi yang terus berkelanjutan pada abad ke-18 – 20 (sekarang). Sebagai salah satu instrumen utama yang digunakan dalam permainan musik orkestra moderen, sekarang alat musik ini banyak diproduksi serta terdiri dari lima bagian yang terpisah dan memiliki panjang 8 kaki (2,5 meter).
Semoga bermanfaat.