style"'float:left:margin>

artikel favorite

Wednesday, February 24, 2016

10 Hal Yang Tidak Diketahui Tentang Gladiator Roma

Dicintai oleh masyarakatnya namun terkadang mereka di hina oleh para elit politik atau senat, dimana Gladiator Romawi adalah seorang petarung pada zaman kuno yang melegenda. Selama lebih dari 650 tahun, orang berbondong-bondong ke arena di seluruh kekaisaran untuk menyaksikan pejuang bersenjata yang sangat terlatih, terlibat dalam pertarungan berlumuran darah dan mereka menganggapnya sebagai tontonan olahraga atau teater pembunuh berdarah dingin.


10 Hal Yang Tidak Diketahui Tentang Gladiator Roma
10 Hal Yang Tidak Diketahui Tentang Gladiator Roma

1) Tidak semuanya gladiator adalah seorang budak
Tidak semua para gladiator dibawa ke arena dengan cara dirantai. Memang sebagian besar adalah para pejuang dari bangsa yang ditaklukan dan budak yang telah melakukan kejahatan. Namun seiring berjalannya waktu, para petarung gladiator tidak hanya dari kalangan para budak saja. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang terpikat oleh sensasi pertarungan dan deru dari kerumunan penonton, secara bebas sejumlah orang mulai sukarela untuk menandatangani kontrak dengan sekolah-sekolah gladiator serta mengaharapkan kemenangan yang mulia dan hadiah uang. Petarung-petarung yang bebas biasanya adalah dari kalangan laki-laki yang putus asa atau mantan prajurit yang terampil dalam pertempuran, tapi beberapa bangsawan kelas atas, ksatria dan bahkan senator yang ingin menunjukkan sisi prajurit mereka.

2) Pertandingan gladiator awalnya berasal dari upacara pemakaman

Banyak para penulis sejarah kuno menggambarkan pertandingan gladiator sebagai peninggalan dari bangsa Etruria, namun sebagian besar sejarawan sekarang berpendapat bahwa perkelahian gladiator awalnya sebagai situs peninggalan berdarah yang ditampilkan untuk upacara pemakaman bangsawan kaya. Ketika seorang bangsawan yang terhormat meninggal, keluarga mereka akan mengadakan upacara pertarungan pemakaman antara budak atau tahanan yang dihukum, sebagai simbolis yang mengerikan karena telah menunjukkan sebuah kebaikan dalam hidup mereka. Menurut penulis Romawi Tertullian dan Festus, karena orang-orang Romawi percaya bahwa darah manusia membantu memurnikan jiwa orang yang telah meninggal, kontes ini mungkin juga bertindak sebagai pengganti minyak mentah untuk pengorbanan manusia.

3) Mereka tidak selalu bertarung sampai mati

Film-film Hollywood dan acara televisi sering menggambarkan pertarungan gladiator sebagai bentuk perkelahian bebas, tetapi kebanyakan beroperasi dibawah aturan dan peraturan yang cukup ketat. Wasit mengawasi pertandingan, dan mungkin akan menghentikan pertarungan jika salah satu peserta mendapatkan luka yang serius. Bahkan sebuah pertandingan bisa berakhir di jalan buntu jika penonton merasa bosan terhadap pertarungan yang tidak terlihat menarik.

Ditambah biaya makan, kesehatan dan akomodasi lainnya yang sangat mahal, menjadikan para manajer enggan melihat mereka sia-sia tewas. Pelatih mungkin telah mengajarkan mereka untuk melukai, tidak membunuh, dan para gladiator mungkin memanfaatkan hal tersebut. Namun demikian, kehidupan gladiator yang brutal biasanya berusia pendek, kebanyakan hanya hidup hingga usia 20-an, dan para ahli sejarah telah memperkirakan antara 1 dari 5 atau 1 dari 10 pertarungan biasanya terdapat satu orang gladiator yang mati.

4) "Jempol tangan menunjuk ke bawah" bukan berarti kematian

Jika seorang gladiator terluka cukup parah dan melemparkan senjatanya dalam kekalahan, nasibnya hanya tersisa di tangan penonton. Dalam kontes yang digelar di Colosseum, kaisar memiliki kata penentu akhir apakah prajurit berhak hidup atau mati, tetapi para penguasa sering memberikan keputusan itu kepada rakyat atau penonton. Lukisan dan film sering menggambarkan isyarat jempol tangan kebawah adalah untuk mempermalukan gladiator atau memberikannya kematian, namun sebenarnya teriakan penontonlah yang menjadi penentu untuk membiarkan hidup atau eksekusi kematian.

5) Mereka diatur dalam kelas dan jenis yang berbeda
Pada saat Colosseum dibuka pada tahun 80 M, permainan gladiator telah berevolusi dari pertempuran gaya bebas menjadi sebuah olah raga berdarah yang terorganisir dengan baik. Para petarung ditempatkan dikelasnya berdasarkan catatan, tingkat keterampilan dan pengalaman. Dan yang paling khusus adalah dari gaya bertarung dan penggunaan senjata.

Silahkan baca artikel : Legenda Gladiator

6) Mereka jarang bertarung melawan binatang

Colosseum dan gelanggang arena di Romawi lainnya sering dikaitkan dengan perburuan hewan yang mengerikan, tapi hal tersebut memang biasa untuk para gladiator harus mengalahkannya. Rata-rata binatang liar tersebut dikhususkan hanya untuk melawan gladiator dengan kelas Venatores dan Bestiarii, yang merupakan prajurit kelas khusus untuk melawan segala sesuatu seperti rusa, burung unta, singa, buaya, beruang bahkan gajah. Hewan-hewan tersebut biasanya dibunuh untuk acara pembukaan arena baru. 9.000 hewan dibunuh dalam acara pembukaan 100 hari Colesseum, dan 11.000 lainya kemudian dibunuh sebagai bagian dari festival 123 hari yang diadakan oleh kaisar Trajan pada abad ke-2 M. Terkadang hewan liar juga digunakan sebagai media hukuman bagi seorang budak yang membangkang atau narapidana eksekusi mati.

7) Perempuan bertarung sebagai gladiator

Budak perempuan biasanya dihukum untuk ikut bertarung bersama dengan budak pria lainnya di arena, tapi sebenarnya terdapat beberapa warga perempuan yang bebas dan mengambil pedang atas kehendak mereka sendiri. Sejarawan tidak yakin dalam menemukan siapa petarung wanita pertama yang menjadi seorang gladiator, tapi pada abad ke-1 M mereka telah menjadi pelengkap umum dalam sebuah pertandingan. Mereka biasanya diadu dalam pertarungan 1 lawan 1 antara perempuan, dan terdapat juga patung peninggalan pada abad ke-2 M sebagai pertarungan imbang yang terhormat antara dua wanita yang dijuluki Amazon dan Achillea. Perempuan juga bergabung dalam pertarungan membunuh hewan, namun tugas tersebut dihentikan sekitar tahun 200 M, ketika kaisar Septimus Severus melarang mereka berpartisipasi dalam pertandingan gladiator.

8) Beberapa gladiator mengorganisir diri dalam serikat buruh

Meskipun mereka sering dipaksa untuk mengikuti pertarungan yang membahayakan jiwa mereka, para gladiator melihat diri mereka dan menempatkanya dalam ikatan persaudaraan, dan bahkan beberapa daitur dalam serikat, dengan pemimpin yang mereka pilih sendiri. Ketika seorang gladiator meninggal dalam pertarungan, kelompok ini akan memastikan bahwa rekan mereka menerima pemakaman yang layak dan bentuk prasasti untuk menghormati prestasinya di arena. Jika mereka memiliki istri dan keluarga yang ditinggalkan, mereka juga memastikan bahwa keluarga tersebut akan menerima kompensasi keuangan untuk kerugian mereka.

9) Beberapa kaisar Romawi berpartisipasi dalam menggelar pertarungan gladiator

Permainan gladiator adalah cara paling mudah bagi kaisar Romawi untuk mendapatkan citra dan cinta dari orang-orang, tapi beberapa diantaranya mengambil langkah lebih lanjut dan benar-benar berpartisipasi ikut dalam pertarungan seperti Caligula, Titus, Hadrian meskipun dalam kondisi yang terkendali dan hanya menggunakan senjata tumpul. Namun lain bagi kaisar Commodus, dia sering membuat penonton berdecak kagum dengan membunuh beruang dan macan kumbang, serta secara langsung melakukan pertarungan sebagai gladiator.

10) Gladiator sering menjadi selebriti

Meskipun sering dianggap sebagai biadab dan tidak beradab oleh sejarawan Romawi, gladiator memenangkan ketenaran besar di kelas bawah. Potret mereka banyak menghiasi dinding-dinding tempat umum, anak-anak banyak yang bermain dengan membuat figur mereka dari tanah liat, dan petarung yang paling sukses akan menjadi figur olahragawan paling top pada masa tersebut.

Semoga bermanfaat.

Wednesday, February 17, 2016

Legenda Gladiator

Gladiator adalah seorang pejuang atau petarung profesional yang mengkhususkan diri dengan senjata tertentu pada sebuah arena besar (gelanggang) yang ditonton oleh publik di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi pada masa 105 - 404 SM. Sebuah pertarungan yang dilakukan hingga mati, seorang gladiator memiliki harapan hidup yang pendek, walaupun mengharapkan sebuah hadiah yang besar dan popularitas. Mayoritas para petarung adalah para budak, mantan budak atau seorang tahanan hukum. Karena pada saat itu zaman perbudakan masih sangat marak dan merupakan hal yang lumrah. Tidak diragukan lagi, pada masa tersebut pertarungan gladiator adalah salah satu bentuk hiburan populer yang paling banyak ditonton di Romawi.


Legenda Gladiator
Legenda Gladiator

Silsilah leluhur bangsa Etruscan atau Etruria

Bangsa Romawi sangat dipengaruhi oleh leluhur pendahulu mereka di Italia, yaitu Etruria dalam berbagai peranannya. Seperti menggunakan hewan kurban untuk meramalkan masa depan, menggunakan simbol-simbol tertentu dalam kehidupan dan mengorganisir permainan gladiator. Bangsa Etruria mengaitkan acara hiburan tersebut sebagai upacara kematian, sehingga mereka memiliki makna keagamaan tertentu.

Pada awalnya kontes gladiator diselenggarakan secara tidak resmi di Romawi pada tahun 264 SM untuk memperingati kematian leluhur mereka, kemudian akhirnya kontes ini dilanjutkan kembali menjadi perlombaan yang resmi dan membuang elemen peringatan tersebut. Namun asal-usul agama yang berfungsi sebagai persembahan masih terbawa dalam kontes ini, dimana seorang petugas di gelanggang arena akan mengeksekusi mati (penjagal) seorang gladiator yang terluka dan tidak mampu melanjutkan pertarungan. Mereka akan mengeksekusi dengan memakai kostum yang mewakili Dewa Hermes ketika mengawal sebuah jiwa untuk dibawa ke Charun atau Etruscan (alam dewa yang mereka anggap ada).

Sebagai hiburan terbaik

Permainan atau pertandingan gladiator Romawi, merupakan kesempatan bagi kaisar dan bangsawan untuk memamerkan kekayaan mereka terhadap rakyat, untuk memperingati kemenangan militer, upacara kunjungan seorang pejabat penting, merayakan ulang tahun atau hanya sekedar untuk mengalihkan perhatian rakyat dari masalah politik dan ekonomi pada saat itu.

Dengan menampilkan kepada publik sebuah permainan berdarah dan memiliki daya tarik tersendiri dari kontes tersebut karena menyangkut masalah hidup dan mati. Acara ini sangat populer diselenggarakan di arena besar di seluruh kekaisaran, dengan Colosseum (Flavian Amphitheatre) yang merupakan arena terbesar dari semua yang ada. Tiga puluh, empat puluh, bahkan lima puluh ribu penonton berbondong-bondong dihibur dengan pertarungan berdarah yang menampilkan hewan liar yang eksotis untuk dibunuh, eksekusi mati tahanan, seorang pemuka agama yang dilemparkan ke singa sebagai simbol kebajikan, kehormatan dan keberanian bangsa Romawi, dan pertarungan gladiator yang menggunakan semua keterampilan bela diri mereka dalam membunuh atau dibunuh pada kontes ini.

Ini adalah popularitas kesalahpahaman yang diberikan kepada para gladiator yang menerima penghargaan secara langsung dari kaisar atau istilahnya salut kaisar! Ini adalah setiap kalimat yang sering terucap sebelum gladiator memulai pertarungan "Imperator Ave, morituri te salutant!" (salam kaisar, salut (terhormat) bagi anda yang mati dalam pertarungan!). Namun pada kenyataannya, terungkap bahwa para tahanan tetap akan dibunuh dalam pertempuran bohongan yang dilakukan oleh angkatan laut (Naumachia) atau dilakukan di arena pada acara-acara khusus.

Kebanyakan para gladiator berasal dari seorang budak atau memiliki latar belakang kriminal, tetapi banyak juga tawanan perang yang dipaksa untuk tampil bertarung di arena. Terdapat sebuah kasus, seorang bangsawan yang bangkrut terpaksa mencari nafkah dengan memainkan pedang, misalnya Sempronius keturunan dari suku Gracchi yang kuat. Tercatat juga, sampai seorang bandit kakap turun di arena yang bernama Septimus Severus pada 200 M, serta pada masa ini perempuan diperbolehkan turun menjadi seorang gladiator.

Terdapat sekolah khusus gladiator (Ludus) yang dibentuk di seluruh kekaisaran, Roma sendiri memiliki tiga barak tersebut dan terutama Capua yang banyak menghasilkan para gladiator terkenal. Agen khusus yang dibina oleh kekaisaran, harus bisa menghasilkan gladiator berpotensi dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat dan mengisi sekolah-sekolah pelatihan yang harus memiliki omset banyak dari para pejuang gladiator. Kondisi sekolah-sekolah (Ludus) mirip seperti penjara, sel-sel kecil dan belenggu untuk semua gladiator, namun mereka mendapatkan makanan yang lebih baik untuk stamina, latihan yang ekstra terbaik dan perhatian medis (kesehatan). Sehingga membutuhkan sebuah investasi yang mahal untuk membangun sebuah sekolah gladiator.

Persenjataan

Istilah gladiator berasal dari bahasa latin yaitu Gladiatores yang mengacu pada senjata utama mereka pedang gladius (Gladius Sword) atau pedang pendek.

Baca juga artikel : Sejarah Pedang

Namun, terdapat juga berbagai macam senjata lain yang digunakan dalam kontes gladiator. Mereka biasanya menggunakan baju besi (baju zirah) serta helm besi sebagai pelindung kepala. Khususnya benda-benda tersebut dihasilkan dari sebuah pekerjaan yang besar, kaya dengan motif dekoratif yang digambar dengan burung unta atau burung merak yang memiliki jambul. Senjata dan baju besi yang dimiliki masing-masing berbeda tergantung kelasnya atau level seorang gladiator.

Terdapat empat kelas utama untuk para gladiator :

Samnite (Gladiator Samnite), yaitu sebuah kelas yang diberi nama setelah prajurit Samnite yang besar dikalahkan oleh Roma selama bertahun-tahun dalam sejarah republik. Menariknya, orang-orang Romawi pada awalnya menggunakan gladiator dan samnite sebagai sinonim atau persamaan, karena menggambarkan sama-sama berasal dari Etruscan atau Etruria. Samnite yang memiliki senjata paling berat biasanya menggunakan pedang atau tombak dan perisai besar berbentuk persegi (tameng), pada lengan bagian kanan yang memegang pedang dan bagian kaki biasanya dipasangkan pelindung besi.

Gladiator Thracian, memiliki pedang melengkung pendek (Sica) dan perisai kotak atau bulat yang sangat kecil (Parma) yang berfungsi untuk meninju dan membelokkan pukulan atau menangkis.

Gladiator Myrmillo, kadang disebut juga sebagai Fishman karena ia memiliki jambul berbentuk ikan pada helm besi yang digunakan. Seperti Samnite, mereka menggunakan pedang pendek dan tameng dan memiliki bantalan baju besi hanya pada lengan dan kaki.

Gladiator Retiarius, tidak menggunakan helm atau pelindung lain, hanya menggunakan bantalan empuk pada bahu mereka. Mereka akan menyerang dengan cara melemparkan jaring kepada lawannya dan kemudian menusuk dengan tombak panjang yang pada bagian ujungnya berbentuk trisula.

Gladiator bertarung dalam kombinasi tertentu, biasanya sangat kontras pertarungan yang cepat dan lambat. Misalnya untuk gladiator yang menggunakan persenjataan berat seperti Myrmillo, mereka akan bertarung dengan tempo yang cepat, dan gladiator seperti retiarius akan bertarung dengan tempo yang lambat karena mereka kurang memiliki perlindungan persenjataan. Terdapat jenis lainnya dari empat kelas gladiator yang disebutkan di atas, mereka mengkombinasikan senjata dan baju besi yang digunakan dan namapun berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, Samnite dan suku Gaul bersatu dalam gelanggang. Ada juga jenis lain dari pemanah, petinju dan bestiarii yang berjuang untuk membunuh hewan buas di arena.

Menang dan kalah

Mereka yang tidak memiliki antusiasme untuk melawan, meskipun telah dibujuk oleh manajer mereka (Lanista) serta tim pelatih (Doctore) dengan siksaan cambuk hitam atau batang logam yang telah dipanaskan. Tentu akan menarik amarah lebih dari 40.000 penonton dan serangan yang bertubi-tubi dari lawannya, sehingga diberikan keyakinan untuk bertarung sampai akhir. Terdapat kasus penolakan untuk melawan, mungkin salah satu yang paling terkenal adalah pada saat pertandingan gladiator yang diselenggarakan oleh Quintus Aurelius Symmachus pada 401 M, ketika itu para tahanan Jerman yang dijadwalkan untuk bertarung malah memutuskan untuk saling mencekik satu sama lain dalam sel mereka daripada memberikan tontonan bagi rakyat Romawi.

Gladiator yang kalah, jika tidak langsung dibunuh, sering meminta belas kasihan dengan menjatuhkan senjata dan perisai serta mengangkat jari mereka. Lawannya kemudian bisa menjadi luluh, meskipun terdapat lagi resiko yang signifikan jika bertemu kembali di arena, namun hal tersebut mendapat penghargaan lebih dan dianggap sebuah praktek yang profesional yang baik untuk membunuh lawan pada pertandingan berikutnya. Jika kaisar sedang hadir menonton pertandingan maka dia yang akan memutuskan, meskipun pada akhirnya banyak orang yang akan mencoba mempengaruhi penilaiannya dengan melambaikan kain atau memberikan isyarat dengan tangan mereka. Jempol ke atas dan teriakan Mitte! (artinya biarkan dia pergi atau selamat dari kematian), sedangkan posisi jempol ke bawah (Pollice verso) dan Lugula! (berarti mengeksekusinya).

Bagi pemenang dalam kontes, terutama mereka yang memenangkan banyak perkelahian di masa lalu mereka, menjadi seorang gladiator yang dikagumi oleh banyak orang dan diperlihatkan dalam gambaran hidup grafiti bangunan Romawi, mereka sangat populer dengan wanita sebagai hadiah ketika menang dalam pertarungan. Grafiti yang terukir pada peninggalan bangunan bersejarah Pompeii, memberikan wawasan yang menarik bagaimana sebuah pertandingan gladiator terlihat oleh masyarakat umum, dengan sorakan penonton ketika seorang petarung berhasil memenangkan pertandingannya. Gambaran grafiti banyak yang memperlihatkan tokoh-tokoh yang banyak memenangkan pertarungan seperti Petronius Octavius 35 kali, Severus 55, Nascia 60. Rata-rata jauh lebih banyak yang hanya memenangkan sedikit pertandingan, dan hanya ada beberapa pertandingan yang membiarkan lawannya tetap hidup meskipun kalah. Imbalan materi yang sangat banyak bagi seorang pemenang, terlebih jika menang pada pertandingan bergengsi, sambutan persaudaraan, mahkota, uang perak yang menumpuk, bahkan jika mendapatkan kemenangan terus-menerus selama bertahun-tahun mereka akan mendapatkan hadiah kebebasan.

Baca juga artikel : Sejarah Kota Pompeii

Gladiator yang terkenal

Mungkin seorang gladiator yang paling terkenal adalah Spartacus, dimana ia memimpin pemberontakan gladiator dan perbudakan dari Capua, memimpin para gladiator terkemuka pada tahun 73 SM. Berasal dari Thrace atau Thracia, mantan tentara Romawi yang menjadi bandit hingga tertangkap dan dipaksa masuk pelatihan menjadi seorang gladiator. Dia bersama dengan 70 kawanannya melarikan diri dari sekolah pelatihan mereka dan mendirikan sebuah kamp pertahanan di lereng Vesuvius. Ketika terkepung, melarikan diri dari posisi mereka dan menyerang menuju Campania, mengumpulkan pengikut mereka dan membangun pasukan hingga mencapai pasukan tempur yang efisien. Setelah dua tahun pemberontakan, tentara Marcus Licinius Crassus akhirnya berhasil menghentikan pemberontakan Spartacus di Apulia, Selatan Italia. Sebagai peringatan bagi pemberontakan perbudakan yang lain, sebanyak 6000 tahanan disalib sepanjang jalan Appian Way antara Capua dan Roma. Konsekuensi dari kejadian ini, bahwa sejak saat itu jumlah gladiator yang dimiliki oleh sebuah sekolah atau Ludus secara ketat dikontrol oleh negara.

Gladiator lain yang terkenal dan faktanya sering bertanding pada pertandingan yang tidak resmi adalah Kaisar Commodus (108 – 192 M), yang cukup hebat dan cukup gila untuk membiarkan dirinya ikut bertarung di arena, bahkan terdapat rumor dirinya adalah anak yang tidak sah dari seorang gladiator (*maaf* anak haram). Kebanyakan orang atau penonton meyakini bahwa Commodus adalah seorang petarung profesional dan ia memastikan untuk mendapatkan penghasilan yang sangat besar dari pertarungannya di Colosseum. Tidak disangkal bahwa biasanya Commodus biasa berpakaian seperti dewa raksasa Merkurius dan paling sering berpartisipasi sebagai algojo binatang liar, sedangkan senjata yang paling sering ia gunakan untuk mengeksekusi adalah panah.

Penurunan popularitas

Kontes pertandingan gladiator bertentangan dengan pemikiran terbaru Kekaisaran Kristen pada saat itu, akhirnya berakhir pada tahun 404 M. Kaisar Honorius telah menutup sekolah gladiator lima tahun sebelumnya, dan pertandingan terakhir yaitu ketika seorang biarawan kecil dari Asia yang bernama Telemachus melompat diantara dua orang gladiator yang sedang bertarung untuk mengehentikan terjadinya pertumpahan darah, namun akhirnya kerumunan penonton marah dan melempari biksu hingga tewas. Secara resmi akhirnya Honorius melarang kontes gladiator, meskipun para pemburu tetap melakukan perburuan hewan liar pada abad-abad berikutnya. Banyak orang Romawi yang merasakan kehilangan sebuah hobi yang sudah melekat di kehidupan mereka ratusan tahun yang lalu.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, February 16, 2016

Sejarah Pedang

Pedang adalah senjata tajam yang digunakan untuk menusuk dan memotong atau menebas. Pedang biasanya terdiri dari pisau lurus dengan tepi ganda yang tajam dan memiliki sebuah gagang (pegangan). Kebanyakan pedang memang hanya memiliki pisau tunggal. Pedang membawa konotasi yang berbeda dalam kaitannya dengan wilayah geografis dan periode sejarah. Dari Saif hingga Katana, setiap bangsa telah mengembangkan senjata pedangnya masing-masing. Secara historis, pedang berevolusi dari sebuah belati pada zaman perunggu (Bronze Age) sekitar 1600 SM. Para tentara banyak yang menggunakan pedang berukuran cukup pendek tanpa silang penjaga (Crossguard) pada bagian pegangannya selama zaman besi (Iron Age). Tentara Romawi mengembangkan Spatha, sebuah pedang lurus dengan panjang antara 30-39 inci, yang kemudian berkembang menjadi pedang Eropa yang umum digunakan pada abad pertengahan (Middle Age). Penambahan crossguard pada pedang klasik belum muncul hingga abad tinggi pertengahan (High Middle Age).


Sejarah Pedang
Sejarah Pedang

Seorang pendekar pedang terbiasa dalam menampilkan kemahiran dalam memainkan senjata ini, sehingga dapat menanamkan rasa takut kepada lawan secara tanpa sadar ketika berduel dengannya. Selama awal periode moderen, pedang berkembang menjadi Rapier sebelum munculnya pedang yang kecil, yang menjadi senjata utama ketika berduel pada abad ke-18. Pada pergantian abad ke-19, pedang menjadi bagian utama dalam acara ritual (penghormatan) atau sebagai peralatan dalam olahraga anggar. Pedang telah menjadi simbol kehormatan militer dan sering melambangkan kekuatan dan kebebasan. Prajurit yang menerima pedang diakui kehormatannya menjunjung tinggi kebajikan. Selama abad pertengahan (Middle Age), pedang dianggap mewakili Firman Tuhan (Word of God) dan juga mewakili keseluruhan harta kekayaan yang memilikinya.

Pedang pada sejarah kuno

Pedang zaman perunggu

Pedang telah berkembang dari sebuah belati kecil, ketika umat manusia mulai mahir dalam membuat pisau yang lebih panjang dengan bahan terbuat dari tembaga arsenik dan timah-tembaga sekitar 3000 SM. Para ahli telah menemukan senjata tertua seperti pedang di Arslantepe, situs lama peninggalan bangsa Turki 3300 SM, sebuah pisau pedang yang langka dengan panjang lebih dari 21 inci sampai akhir zaman perunggu.

Karena daya tahan pedang yang terbuat dari perunggu cepat mengalami bengkok setelah digunakan dalam jangka panjang, maka pemakaian pedang perunggu ini tidak lagi praktis digunakan dalam pertempuran. Bahkan pedang panjang dengan bahan perunggu sangat jarang dibuat karena tidak praktis dalam pemakaiannya karena cepat patah. Untuk gagang senjata-senjata kuno dibuat lebih lebar sehingga memungkinkan dapat dipegang dengan kuat dan tidak tergelincir pada saat digunakan. Beberapa pedang pada awalnya memiliki pisau yang kecil dan ramping yang semata-mata digunakan hanya untuk menusuk. Seiring berjalannya waktu, pedang dibuat dengan permukaan pisau yang lebih luas dan panjang sehingga dapat digunakan untuk menusuk dan memotong atau menebas.

Pada masa Dinasti Shang pedang perunggu diproduksi pada periode perang negara dengan Dinasti Qin. Bangsa Cina mengembangkan pinggiran pedang menggunakan timah lembut dan terlihat lebih halus, atau disebut dengan pola berbentuk berlian pada pisau. Cina juga menggunakan tembaga timah dengan kualitas tinggi, logam yang sangat keras dan mencegah terjadinya patah pedang pada saat beradu. Perbedaan ini sangat kontras dengan kebudayaan lain yang menggunakan tembaga timah dengan kualitas lebih rendah, dimana pedang akan mengalami bengkok ketika beradu dengan sangat keras. Pedang besi belum menggantikan pisau perunggu hingga awal periode Dinasti Han.

Di Asia selatan, para ahli menemukan pedang zaman perunggu di situs arkeologi Harappan (pada saat ini adalah Pakistan) yang merupakan peninggalan pada 2300 SM, para arkeologi memiliki temuan yang sama di daerah Gangga yang masuk wilayah Bangladesh. Sedangkan temuan lain seperti pedang Fatehgarh yang berusia 1700-1400 SM.

Pedang zaman besi

Besi menjadi sumber bahan pembuatan pedang pada abad ke-13 SM setelah runtuhnya peradaban produksi perunggu. Temuan arkeologi menunjukkan bahwa orang Mesir, bangsa Het, dan kebudayaan Proto-Celtic Hallstatt adalah yang pertama menggunakan pedang besi. Ketersediaan bahan dari besi mentah yang melimpah mengaktifkan kebudayaan untuk mebuat senjata masal sebagai persenjataan. Pedang besi belum dapat dibandingkan dengan pedang baja pada periode sejarah berikutnya. Besi tidak begitu lebih keras, dibandingkan dengan pedang perunggu pendahulu mereka. Pedang besi masih dapat bengkok ketika terjadi dalam pertempuran, namun kemudahan dalam produksi karena ketersediaan bahan yang melimpah membuatnya lebih baik daripada perunggu. Hal ini memungkinkan budaya untuk membekali seluruh tentara dengan senjata logam, tidak seperti mayoritas tentara pada zaman perunggu.

Zaman Yunani-Romawi kuno

Pedang besi yang biasa digunakan pada zaman Yunani-Romawi. The xiphos Yunani dan Gladius Romawi memiliki ukuran panjang antara 24-28 inci, dan ini menjadi pedang utama yang digunakan dalam pertempuran. Spatha, merupakan pedang yang lebih panjang, menjadi pedang yang digunakan senat parlemen istana di Konstantinopel selama akhir kekaisaran Romawi. Pedang dari kekaisaran Parthia dan Sasania memiliki pisau dengan ukuran panjang 1 meter. Selain digunakan berperang, bangsa Romawi menggunakan pedang untuk hukuman fisik seperti amputasi dan pemenggalan kepala. Selain itu, hanya bangsawan kelas punya hak istimewa untuk memiliki pedang. Para arkeolog telah menemukan pedang besi dan baja diekspor dari India ke Yunani dan Persia.

Zaman Cina kuno

Pedang baja muncul di Cina pada akhir masa Dinasti Zhou Barat. Cina mengembangkan Dao, sebuah pedang bermata tunggal dan pedang bermata dua yang disebut Jian. Selain itu Cina memperkenalkan Zhanmadao, sebuah pedang anti-kavaleri yang sangat panjang selama periode Dinasti Song.

Pedang pada abad pertengahan

Eropa dan Timur Tengah

Pedang menjadi senjata yang sangat canggih selama abad pertengahan (Middle Age), terutama sebagai serangan di medan peperangan. Pedang panjang Spatha tetap populer di seluruh periode migrasi, termasuk Vendel dan abad Viking. Penggunaan bahan baja menjadi lebih umum digunakan sekitar abad ke-10 dibandingkan periode sebelumnya. Pada awal abad ke-5 SM, produksi besi Wootz juga dikenal sebagai baja Damaskus, pedang yang dikembangkan di belahan negara India. Baja Damaskus menjadi populer selama abad ke-16 dan ke-17. Arkeolog mencatat perkembangan crossguard di pedang Norman pada abad ke-11. Perkembangan lainnya termasuk peralihan untuk pegangan dengan menggunakan pelat baja selama abad ke-14. Terakhir banyak bentuk evolusi pedang melengkung seperti Saif, Shamshir dan Kilij selama abad ke-9.

Asia Timur

Pedang bermata tunggal menjadi sangat populer di Asia atas dasar meningkatnya produksi baja. Tachi yang merupakan produksi Jepang sekitar tahun 900 Masehi, digunakan oleh Nihonto prajurit Jepang kelas samurai pada awal abad ke-13. Termasuk Nodachi, Katana, Wakizashi dan Tanto. Pedang Korea memiliki reputasi berdasarkan ketajaman mereka, kualitas usia yang panjang dan keindahan. Pada saat itu, produksi baja Korea paling atas diantara negara-negara Asia Timur lainnya.

Asia Selatan dan Asia Tenggara

Tulisan-tulisan seorang tokoh ilmuwan Muslim Muhammad Al-Idrisi menyebutkan tentang pedang yang diproduksi di India, umumnya pedang yang diproduksi dari baja berkualitas tinggi menggunakan tungku angin yang unik. Baja yang berkualitas tinggi ini menjadi bahan perdagangan yang populer di India pada masa itu, karena ujung tombak yang keras dan pola yang indah. Orang-orang Muslim memperkenalkan Talwar (pedang melengkung) ke India pada abad ke-13. Hal ini memungkinkan Rajput, Maratha, Sikh, dan Mughal dapat digunakan untuk melawan penunggang kuda dengan pedang melengkung ini. Maratha juga menggunakan Firangi, sebuah pedang kavaleri karena ukuran panjangnya yang tidak biasa. Jenis pisau yang digunakan termasuk keris, parang, golok dan kelewang di Indonesia. Filipina menggunakan pedang besar yang bernama Panabas dan Kampilan dalam pertempuran.

Akhir abad pertengahan dan renaissance

Peningkatan gudang senjata dan desain pedang terjadi sekitar 1300 – 1500 Masehi. Desain pedang yang inovatif dan diperpanjang pada bagian pegangannya, yang memungkinkan pedang dapat digunakan dengan menggunakan dua tangan dalam pertempuran. Pedang panjang mulai umum digunakan pada akhir abad pertengahan dan renaissance. Popularitas pedang panjang muncul karena jangkauan musuh yang jauh, untuk memudahkan memenggal dan menusuk. Zweihander (pedang Jerman) merupakan pedang panjang yang penting digunakan pada masa ini. Meningkatnya penggunaan pedang oleh warga sipil terjadi selama akhir era renaissance. Duel merupakan hal yang umum untuk menangani perselisihan. Desain pedang yang terkenal adalah Side-sword, Ricasso dan Rapier sipil.

Pedang pada awal periode moderen

Rapier berevolusi pada akhir abad ke-16, dan berbeda dari pedang sebelumnya karena bukan merupakan senjata militer. Rapier memiliki wadah atau serangka untuk melindungi tangan dari warga sipil. Pedang kecil menjadi aksesori fashion di negara-negara Eropa dan dunia baru (moderen) selama abad ke-17 dan ke-18. Pedang kecil dan Rapier tetap populer sebagai senjata duel pedang pada abad ke-18. Pedang mulai kehilangan daya tarik mereka, namun bagi orang-orang yang masih memiliki hobi atau manfaat dengan pedang, mengkamuflasekannya menjadi sebuah tongkat atau pedang yang tersembunyi selama era Victoria.

Pedang pada sejarah moderen

Pedang melayani penggunanya lebih dari sebagai senjata pertahanan diri menjelang masa akhir kepopulerannya. Penggunaannya pada bidang militer terus menurun, karena teknologi peledak telah hadir dan pedang hanya dijadikan sebagai senjata terakhir pertahanan diri, terutama selama abad ke-19 ketika senjata api secara dominan digunakan untuk menjaga diri. Namun, pedang masih digunakan dalam acara-acara tertentu seperti perang kolonial dan perang Aceh. Militer masih menggunakan pedang untuk kavaleri mereka, bahkan setelah akhir Perang Dunia I.

Pedang digunakan sebagai acara ritual (penghormatan)

Pedang telah menjadi alat peraga untuk upacara ritual atau penghormatan, terutama untuk banyak layanan militer dan angkatan laut di seluruh dunia. Banyak prajurit memakai pedang pada setiap acara yang mengharuskan mereka berpakaian secara seragam. Banyak tentara yang menggunakan pedang pada acara pernikahan seorang perwira. Di Inggris, tentara harus memakai pedang ketika hadir di acara pengadilan atau istana. Selain itu, banyak prajurit memakai pedang untuk perubahan komando dan parade angkatan laut.

Semoga bermanfaat.

Monday, February 15, 2016

Tips Untuk Meningkatkan Kecepatan Samsung Galaxy Note 4

Jika anda seorang penggemar dari seri Samsung Galaxy Note (atau seorang penggemar Phablets), mungkin artikel ini sangat cocok bagi anda yang ingin meningkatkan performa smartphone yang anda miliki.
Tips Untuk Meningkatkan Kecepatan Samsung Galaxy Note 4
Tips Untuk Meningkatkan Kecepatan Samsung Galaxy Note 4

Galaxy Note 4, merupakan phablet andalan Samsung yang dibekali dengan spesifikasi kelas atas. Anda memiliki dua pilihan spesifikasi prosessor yang disediakan yaitu quad-core maupun octa-core. Anda dapat mengabadikan berbagai momen menarik, hanya dari sekedar coretan atau gambar yang iseng sampai dengan bermain game yang seru pada smartphone anda.

Tapi tahukah anda, meski telah di desain dengan tampilan yang mewah, kemudahan, serta kemampuan hardware yang canggih, Samsung Galaxy Note 4 ini masih dapat ditingkatkan dari segi kecepatannya. Berikut ini diantaranya :

Ganti TouchWiz UI

Silahkan ganti dengan menggunakan Google Now Launcher pada Galaxy Note 4 anda pada TouchWiz UI (user interface khusus buatan samsung). Akibatnya phablet anda akan terasa lebih cepat digunakan, tampilan lebih bersih, serta lebih ramping dari berbagai efek yang digunakan. Namun tidak perlu khawatir, anda masih memungkinkan untuk dapat memanfaatkan fitur S Pen anda yang mengagumkan. Hanya dengan menginstal Google Now Launcher dan tekan tombol Home, pilih Google Now dan tekan Always.

Gunakan Download Booster

Jika anda pernah melakukan download sebuah file dan itu berlangsung lumayan lama, atau bahkan tidak selesai sehingga aplikasi Galaxy Note 4 anda terlanjur otomatis tertutup. Cobalah dengan memanfaatkan fasilitas Download Booster, yang berfungsi dan memungkinkan anda secara bersamaan menggunakan koneksi Wi-Fi dan paket data internet untuk men-download file pada kecepatan hiper. Namun pastikan anda memiliki kuota data yang cukup untuk melakukan hal ini, kemudian pilih menu Setting -> More Networks (in Connection) kemudian aktifkan Download Booster.

Membersihkan beberapa ruang penyimpanan

Sebagian alasan ponsel anda semakin terasa lambat dari waktu ke waktu adalah karena terlalu banyaknya file yang usang atau sudah tidak berguna yang tersimpan. Bisa jadi hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan, maka sesekali waktu disarankan anda untuk dapat membersihkannya. Pindahkan file musik anda ke memori eksternal (SD Card), hapus aplikasi anda yang sama sekali tidak pernah digunakan, backup foto-foto anda ke cloud torage (penyimpanan awan) dan kosongkan folder download anda. Dengan menjaga Galaxy Note 4 anda ramping dari file penyimpanan dan bersih akan menjaga performa kecepatan smartphone ini.

Hilangkan shortcut S voice

Hal ini adalah bagaimana cara anda menyingkapi, sebuah Galaxy Note 4 akan benar-benar kembali ke layar awal ketika anda menekan tombol home. Ini karena Note 4 memiliki cara pintas untuk aplikasi S voice dihubungkan terhadap tombol home. Dengan menekan satu kali menuju halaman awal, sedangkan dengan menekan dua kali untuk halaman S voice.

Dengan mematikan menu ini, akan membuat Note 4 anda dapat kembali ke layar awal lebih cepat karena sistem tidak akan ragu untuk langsung menuju ke halaman awal, dengan menunggu perintah tekan kedua. Silahkan masuk ke halaman S voice, tekan tombol menu pada bagian kanan atas, pilih setting dan hilangkan checklist pada kotak Open via the home key.

Perbaharui aplikasi anda

Terdapat alasan sebuah pengembang aplikasi sering memperbaharui aplikasi mereka, terutama ketika versi terbaru dari Android keluar. Menjaga aplikasi anda selalu up-to-date maka akan memberikan kesempatan kepada smartphone anda dalam menjaga performa terbaik mereka. Silahkan berkunjung ke halaman Play Store untuk meng-update aplikasi yang anda gunakan dengan versi terbaru.

Nonaktifkan animasi

Animasi disini berfungsi untuk transisi antara satu layar dengan layar yang lain. Seperti saat kota dialog muncul atau anda membuka kunci ponsel dan layar terbuka adalah posisi saat terakhir anda mematikan layar tersebut. Memang hal tersebut membuat terlihat bagus, namun menambah beban juga terhadap kinerja smartphone anda. Meskipun tidak meningkatkan kecepatan yang lebih, namun dengan mematikan animasi juga memberikan pengurangan terhadap kinerja prosessor handphone anda.

Silahkan pilih menu Setting -> Options Developer dan ubah pengaturan untuk Window Animation Scale dan Transition Animation Scale ke posisi Off. Atau jika anda ingin melihat perbedaannya silahkan coba satu-persatu dari posisi Animation Scale 10x.

Gunakan aplikasi Greenify

Bahkan ketika anda tidak menggunakan aplikasi tertentu, banyak dari masing-masing aplikasi tersebut tetap berjalan dibelakang layar. Kadang-kadang beberapa hal tersebut memang berguna untuk melakukan sinkronisasi email atau memperbaharui RSS feed, namun jika beberapa aplikasi tersebut sedang tidak digunakan tentu hanya akan menghisap sumber daya yang ada seperti kinerja RAM, Prosessor bahkan daya baterai smartphone anda. Gunakanlah aplikasi seperti Greenify untuk membekukan aplikasi tertentu dan menghibernasi prosesnya sampai anda benar-benar membutuhkannya kembali.

Identifikasi yang membuat Galaxy Note 4 anda menjadi lambat

Kadang-kadang anda tidak tahu mengapa handphone anda bisa menjadi begitu lambat. Dalam kasus ini, terutama jika Note 4 anda memiliki prosessor Snapdragon. Anda dapat menggunakan Qualcomm Trepn Profiler untuk memeriksa real-time CPU dan beban yang dimiliki oleh GPU. Serta anda dapat memeriksa aplikasi yang memonopoli kinerja prosessor dan umumnya untuk mengawasi kinerja sistem.

Menghapus Cache

Sesekali luangkanlah waktu untuk menghapus cache pada perangkat anda, apakah itu cache dari aplikasi atau cache sebuah sistem. Untuk cache aplikasi dapat dibersihkan secara manual dengan cara pilih menu Setting ->Application Manager dengan memilih aplikasi tertentu dan tekan tombol Clear Cache.

Semua cache aplikasi dapat dibersihkan secara sekaligus dengan memilih menu Setting->Storage and Clearing Cache Data. Sistem cache dapat direset dengan me-reboot ke pemulihan dan membagi partisi untuk cache dari menu tersebut.

Jika anda telah memasang beberapa aplikasi namun tidak mengetahui aplikasi mana saja yang kurang bagus atau menjadikan smartphone anda lambat, anda dapat masuk ke halaman Application Manager dan pada icon menu di atas pilih Reset App Preferences.

Factory reset atau mengembalikan ke setelan pabrik

Mungkin ini langkah terakhir, yaitu dengan menggunakan cara Factory Reset jika anda mendapatkan masalah kinerja pada smartphone Android anda secara serius. Tetapi juga cara ini digunakan untuk pemeliharaan sistem Android, terutama setelah melakukan update sistem. Pastikan anda memiliki semua aplikasi dan data yang di-backup, kemudian pergi ke halaman Setting->Backup and Reset.

Anda dapat memilih opsi Google Backup pada bagian atas, kemudian pilih Factory Data Reset kemudian Reset Device pada halaman berikutnya. Setelah menutupnya anda dapat mengembalikan aplikasi dan data yang tadi di backup, dan Note 4 anda kembali seperti baru lagi.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja Samsung Galaxy Note 4 anda, mungkin anda dapat menambahkan tips lain untuk meningkatkan kinerja phablet ini? Silahkan berikan pendapat anda pada kolom komentar.

Semoga bermanfaat.

Manfaat Mendengarkan Musik Klasik

Musik telah menjadi bagian sangat penting dari setiap kebudayaan yang dikenal di bumi. Meskipun tidak sepenting dengan urusan makan atau bernafas, namun entah bagaimana telah menjadi salah satu tindakan paling dasar dari orang-orang di seluruh dunia. Sebagai salah satu contoh bukti, kita telah melihat sebuah seruling yang di ukir dari tulang pada masa periode prasejarah. Bagaimana sebuah musik dapat mempengaruhi kita semua?


Manfaat Mendengarkan Musik Klasik
Manfaat Mendengarkan Musik Klasik

Banyak dari kita mungkin tidak menyadari, sebuah makanan cepat saji terdapat yang menyehatkan maupun yang tidak. Hal ini pun berlaku untuk musik, ada yang dapat membantu kesehatan kita dan ada juga yang tidak bagus untuk metabolisme tubuh kita. Jadi disini, jika anda tidak menyukai sebuah musik klasik mungkin anda akan kehilangan manfaat yang bagus untuk tubuh anda. Begitu juga sebuah makanan yang tidak enak rasanya belum tentu tidak memiliki manfaat yang bagus untuk tubuh.

Banyak generasi muda saat ini mengetahui berbagai tokoh klasik yang terkenal seperti Mozart, Beethoven atau Bach, namun belum mendengarkan musik mereka. Kebanyakan musik yang didengar mencakup musik pop, rock atau rap dan sesekali mendengarkan country. Sayangnya, tidak banyak sekali yang menyadari manfaat dari mendengarkan musik klasik.

Berikut ini adalah manfaat dari mendengarkan musik klasik :

Membantu latihan anda

Biasanya kita berasumsi bahwa ketukan musik yang cepat akan membantu mendorong semangat dalam berbagai latihan anda seperti senam, aerobik, gym, dll. Namun mungkin ini sedikit mengejutkan bagi kebanyakan orang, karena sebenarnya musik klasik membantu semangat dalam latihan-latihan tersebut lebih dari jenis musik lain. Terdapat fakta ilmiah yang mendukung bahwa musik klasik membantu anda selama latihan, yaitu membuat denyut jantung dan tekanan darah turun dan juga mengambil pikiran anda dari kelelahan serta rasa sakit yang anda alami selama berolahraga. Energik tapi musik klasik yang memiliki tempo yang tidak terlalu cepat dapat menemani latihan anda menjadi lebih baik.

Relaksasi selama kehamilan dan persalinan

Saat ini semakin banyak perempuan yang memilih mendengarkan musik klasik untuk meningkatkan perkembangan bayi mereka selama kehamilan. Seorang ibu hamil yang mendengarkan musik klasik membantu bayi untuk belajar membedakan antar suara, yang akan membantu dalam memori pendengaran si bayi yang sedang berkembang. Hal ini sangat penting dalam kemampuan bahasa. Memilih saluran musik klasik yang baik akan sangat menyentuh hati anda selama masa kehamilan dan setelah proses persalinan.

Meningkatkan memori anda

Bagian dari otak yang memproses memori terletak tepat di sebelah bagian yang memproses musik. Musik yang terbiasa anda dengarkan akan memiliki efek yang pasti pada memori anda. Percobaan ini dikenal dengan efek Mozart yang terbukti bahwa musik klasik tidak meningkatkan keterampilan menghafal tapi efeknya bersifat sementara, tetapi kemudian para siswa disuruh untuk tidak mendengarkan musik apapun dalam jangka waktu yang lama. Hal ini diyakini musik dengan tempo 60 ketukan per menit seperti Mozart atau Baroque dapat mengaktifkan otak kiri dan kanan tepat pada waktu yang bersamaan. Aktifasi simultan ini dari kedua sisi otak sangat membantu dalam retensi belajar dan keterampilan mendengar.

Sebagai perangsang otak yang baik

Musik klasik bukan sembarang jenis musik biasa seperti yang terstruktur secara keseluruhan secara bersama-sama, berbeda dari lagu-lagu umum yang ada, serta ketukan yang kita dengar. Hal ini lebih kompleks untuk otak kita dalam mengolahnya. Ketika kita mendengarkan musik klasik jalur otak kita yang memproses penalaran spasial dirangsang, ini adalah fungsi yang rumit dari otak kita yang dikenal sebagai penalaran spasial temporal. Kemampuan kita harus dapat membayangkan ruang dan waktu, serta dapat membuat atau memindahkan gambaran di dalamnya. Kemampuan ini membantu kita sebagai manusia mempelajari ilmu abstrak, rencana dan berfikir untuk waktu kedepan.

Penghilang stress

Hal ini tidak hanya dari kalangan pecinta musik, tetapi juga dari orang-orang yang bekerja pada profesi medis. Mereka merekomendasikan musik klasik dapat menenangkan dan menghilangkan stress yang umum di dunia moderen. Karya klasik yang diciptakan oleh Mozart, Beethoven atau Bach yang dikenal untuk menurunkan tekanan darah dan sangat bekerja untuk menurunkan tingkat stress secara baik. Untuk pasien di rumah sakit, musik klasik dapat membantu mengatasi kecemasan mengenai kesehatan mereka dan juga membantu dalam mentolerir rasa sakit. Terapi musik adalah cara yang mudah dan murah untuk mengatasi stress dan kecemasan.

Menurunkan tekanan darah

Apakah anda ingin menjaga jantung anda tetap sehat? Menurut sebuah studi Universitas Oxford, dengan mendengarkan musik klasik dapat membantu mengurangi tekanan darah seseorang. Dalam studi tersebut, peneliti memperdengarkan peserta dengan berbagai musik yang berbeda, termasuk rap, pop, techno dan klasik. Musik klasik terdengar sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah peserta, sementara sebaliknya rap, pop dan techno benar-benar telah meningkatkan tekanan darah.

Meningkatkan kreativitas

Untuk meningkatkan kreativitas anda, terutama untuk seorang anak kecil dianjurkan secara rutin dalam mendengarkan musik klasik. Memang dengan mendengarkan musik klasik tidak akan langsung membuat anda kreatif, namun memori musik tersebut akan membantu dimasukan ke dalam pola pikir yang lebih kreatif.

Menghilangkan atau mengatasi depresi

Ketika anda merasa jatuh dalam kesedihan, mungkin sebaiknya biasakan untuk mendengarkan beberapa musik klasik. Karena beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik klasik telah membantu meringankan depresi dan melankolis perasaan hati seseorang. Bahkan dari sebuah studi di Meksiko, bahwa dengan mendengarkan musik klasik dapat membantu meringankan gejala depresi.

Membantu proses dan meningkatkan kualitas tidur

Apakah anda pernah merasakan sulit untuk tidur bahkan telah mencoba untuk memejamkan mata selama berjam-jam? Cobalah untuk sambil mendengarkan musik klasik sebelum tidur. Menurut sebuah studi dari orang-orang yang mengalami kesulitan dalam masalah tidur, dengan mendengarkan musik klasik selama 45 menit sebelum tidur dapat membantu proses dan meningkatkan kualitas tidur mereka.

Membuat bahagia

Apakah anda ingin menghilangkan suasana hati yang buruk? Dengan mendengarkan musik klasik dapat membantu meningkatkan sekresi dopamin, yang mengaktifkan serta memberikan perasaan senang pada pusat otak. Bahkan studi penelitian pada tahun 2013, bahwa musik dapat membantu menempatkan orang dalam suasana hati yang lebih baik.

Meningkatkan produktivitas

Untuk membantu meningkatkan produktivitas anda cobalah dengan mendengarkan musik klasik. Serangkaian penelitian telah membuktikan bahwa, dengan mendengarkan musik klasik membuat atau melakukan pekerjaan yang berulang-ulang menjadi lebih menyenangkan. Ditambah sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Maryland menemukan bahwa musik klasik baroque dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi ahli radiologi.

Silahkan di coba! Walaupun sebuah musik klasik tidak dapat meningkatkan IQ anda hingga sempurna, namun masih terdapat banyak manfaat lain dalam mendengarkan musik ini. Jangan hanya mendengarkan dan mengetahui berbagai manfaat ini, tapi anda sendiri harus mencobanya secara langsung dan mengalaminya. Seperti saya sedang mendengarkan musik klasik, ketika menulis artikel ini. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel : Era Musik Klasik

Sunday, February 14, 2016

Sejarah Alat Musik Harpa

Harpa merupakan salah satu alat musik tertua di dunia. Dimana alat musik ini paling awal dikembangkan dari busur panah untuk berburu. Lukisan-lukisan dinding pada makam Mesir kuno yang dibuat pada tahun 3000 SM banyak yang menunjukkan gambar instrumen yang mirip dengan busur pemburu, tanpa tiang seperti yang kita temukan pada harpa moderen.
Sejarah Alat Musik Harpa
Sejarah Alat Musik Harpa

Harpa yang dimainkan dengan posisi miring dan memiliki siku datang ke Mesir dari Asia sekitar tahun 1500 SM, alat musik ini dibuat dari kotak atau box berongga yang dipasangkan senar (string) lurus pada bagian sudutnya sehingga dapat menghasilkan suara ketika di petik. Pada saat itu, mungkin string yang digunakan terbuat dari rambut atau serat tanaman yang diikatkan pada ujung-ujung box tersebut. String dapat diatur ketegangannya dengan cara memutar simpul yang telah dibuat sebelumnya.

Selama masa abad pertengahan, pilar atau tiang penyangga ditambahkan untuk meningkatkan ketegangan ekstra pada string. Bahan tali kaku seperti yang terbuat dari tembaga dan kuningan digunakan pada perubahan ini, sehingga memungkinkan instrumen memiliki hasil volume suara yang lebih tinggi serta dan nada yang dihasilkan menghasilkan efek sustaining. Lukisan-lukisan harpa juga banyak ditemukan pada naskah peninggalan bangsa Celtic kuno dan bentuk alat ini sama seperti yang digunakan pada saat ini.

Harpa pada awalnya tidak memiliki perangkat mekanis yang memberikan pemain kombinasi dalam bentuk kunci yang berbeda, harpist (pemain harpa) merasa perlu untuk mengatur nada string mereka dan diatur pada masing-masing bagian. Akhirnya, pada paruh kedua abad ke-17 deretan kait logam dipasangkan disepanjang sisi kiri harpa.

Penggambaran awal sebuah harpa menggunakan bingkai atau frame adalah di Inggris pada abad ke-8 peralihan zaman batu. Dimana musik adalah bagian penting dari kehidupan bangsa Irlandia kuno dan harpa adalah instrumen aristokrat, biasa dimainkan di pengadilan kerajaan. Harpist diminta untuk dapat membangkitkan tiga emosi yang berbeda ketika penonton mendengarkan musik yang mereka mainkan, yaitu : senang, sedih dan pengiring tidur. Sehingga kebiasaan ini membawa para bangsawan Irlandia pada saat itu dapat menyanyi dan membacakan puisi dengan di iringi oleh alunan musik harpa.

Beberapa saat sebelum tahun 1720, mekanisme pada penggunaan harpa diperluas yang dipenuhi untuk para harpist memenuhi kebutuhan mereka dalam memainkannya. Tujuh pedal ditambahkan pada bagian dasar harpa untuk meningkatkan pitch. Misalkan, jika harpa disetel dengan nada dasar C-flat (Cb), kemudian pemain dapat menaikkan nada dasar menjadi C standar dengan menginjak pedal tersebut.

Harpa pedal tunggal mencapai tingkat popularitas terbesarnya sepanjang sisa abad ke-18 seperti yang dimainkan di pengadilan Perancis oleh Marie Antoinette, mungkin merupakan seorang harpist yang paling terkenal dari instrumen ini. Harpa pada periode ini sangat megah dihias dengan ukiran relief, disepuh dengan emas sangat mewah dan dilukis dengan tangan. Selain menjadi sebuah alat musik, pastinya mereka dihargai sebuah objek seni yang sangat bernilai pada masanya.

Dimana kebutuhan alat musik terus berkembang hal inipun sangat dibutuhkan oleh harpa untuk mempertahankan popularitasnya agar dapat terus mengikuti perkembangan zaman. Sebagai dasarnya hanya terbatas pada delapan kunci utama dan lima kunci minor, hal ini telah menjadi sangat penting bagi harpa untuk dapat dimainkan di semua sektor kunci. Berdasarkan kebutuhan ini, Sebastian Erard berhasil memperoleh hak paten pada tahun 1810 untuk mendesain harpa dengan pedal ganda.

Erard mendesain ulang harpa pedal tunggal, dengan mengganti Crochets (simpul string) dengan disk (cakram) bercabang. Hingga pada saat ini, masing-masing string dilengkapi dengan dua disk, yang mampu menghasilkan suara flat (mol), standar, atau sharp (kres) sesuai dengan pedalnya masing-masing. Ini sangat memudahkan pemain dalam menentukan standar nada mereka.

Penemuan cerdik ini telah berhasil merevolusi harpa dan masih digunakan hinga saat ini. Alat musik harpa terus berkembang dan telah banyak memiliki perbaikan yang signifikan dalam pembuatannya selama dua abad terakhir. Pada akhir tahun 1800-an Lyon dan Healy, sebuah perusahaan yang berbasis di Chicago yang masih memproduksi harpa hingga saat ini, telah berhasil membuat harpa di Amerika dengan frame yang sangat kuat dan berbagai perbaikan penting untuk diterapkan pada mekanisme Erard, yaitu penerapan dua pedal.

Karena popularitas harpa yang semakin berkembang pada abad ke-20, banyak produsen harpa lainnya yang membuat inovasi tersendiri untuk memuaskan pelanggannya. Selain Lyon dan Healy di Amerika terdapat perusahaan pembuat harpa lainnya seperti Wurlitzer, Venus dan Swanson. Sedangkan di Eropa adalah Salvi, Camac, Horngacher, David dan Thurau. Serta Aoyama di Jepang.

Abad ke-21 memberikan nilai dan arti yang besar untuk alat musik harpa, alat musik ini banyak dimainkan pada berbagai event atau acara besar seperti festival, konferensi, acara pemerintahan yang mewah, komunitas masyarakat seni. Sehingga mendatangkan banyak kesempatan kepada para harpist dalam mengembangkan karirnya.

Dari abad pertengahan menuju moderen, dari klasik ke jazz, dari akustik ke elektrik. Harpa merupakan alat musik penting dalam berbagai tradisi dan perubahan ini.

Semoga bermanfaat.

Tips yang Harus di Ingat Ketika Memilih Pick Gitar

Sebuah Pick gitar (plectrum dalam bahasa Inggris) mungkin terlihat seperti benda kecil yang tipis, bahkan bisa jadi lebih tipis dari senar nomor satu gitar anda. tapi sebenarnya itu adalah perangkat perkasa yang perlu diperhitungkan terutama bagi anda yang memainkan gitar elektrik, mungkin sedikit hal yang berbeda jika anda adalah seorang pemain gitar klasik. Setiap gitaris yang tidak pernah memperhitungkan dan memperhatikan ukuran, bahan, kualitas suara yang dihasilkan dan seluk-beluk lainnya dari sebuah pick mungkin harus mempertimbangkan kembali sebelum menggunakannya.


Tips yang Harus di Ingat Ketika Memilih Pick Gitar
Tips yang Harus di Ingat Ketika Memilih Pick Gitar

Sejarah pick sebenarnya kembali lagi kepada zaman kerajaan Mesir kuno. Gambaran yang menerangkan penggunaan alat ini awalnya terlihat pada relief yang terpajang di dinding piramida. Tempurung penyu, tulang, gading dan batu semuanya digunakan untuk pembuatan awal dalam pengembangan sebuah pick. Hari ini bahan yang digunakan untuk membuat pick jauh lebih bervariasi, dan tentunya lebih jauh juga untuk membunuh hewan-hewan yang ada. Tentunya efek suara yang dihasilkanpun berbeda dari berbagai bahan yang digunakan.

Berikut ini adalah tips yang harus di ingat ketika memilih pick gitar :

Perhitungkan ukuran pick

Pada umumnya pick gita memiliki tiga macam ukuran : tipis (0,5 – 0,8 mm), sedang (1 mm), tebal (1,5 – 2 mm). Sedangkan dari dari bentuknya sendiri pick terdiri dari berbagai macam, yaitu triangle (pick yang berbentuk segitiga dan agak melebar), teardrop (pick ini masih berbentuk segi tiga, namun lebih runcing kebagian bawah atau ujung pick. Mungkin sesuai namanya teardrop "air mata yang jatuh"), small teardrop (sama dengan teardrop namun ukurannya lebih kecil), pentagon (berbentuk seperti gedung menara yang terbalik), leaf (berbentuk seperti gigi taring atau daun).

Pick yang besar biasanya sangat cocok untuk gitaris yang memiliki kelemahan atau jari yang sedikit kaku. sedangkan pemain jazz biasanya memilih pick yang ukurannya lebih kecil, karena sering menggunakan jari untuk memetik gitar, sehingga menciptakan nada yang lebih lembut. Kebanyakan untuk pemain rock, country, blues para pemain banyak yang menggunakan pick ukuran sedang, ini berfungsi untuk mereka dalam menghasilkan suara yang tegas dan kemudahan menggunakan jari dala memindahkan switch pada gitar.

Jenis bahan

Berbagai pick biasanya terbuat dari plastik (nilon, polyethylene, seluloid, dan jenis lainnya). Derek Bailey, seorang seniman yang sering berimprovisasi asal Inggris, membuat pick sendiri menggunakan bahan pembuat gigi buatan (dentals). Pick yang terbuat dari tempurung kura-kura memang masih tersedia namun sangat jarang atau sulit untuk didapatkan. Terdapat juga pick gitar yang terbuat dari logam perunggu dan baja. Umumnya, semakin sulit bahan yang digunakan untuk membuat sebuah pick akan membuat lebih cerah dan lebih menggigit nada yang dihasilkan. Terdapat sedikit masalah yang dihasilkan jika menggunakan sebuah pick logam terutama jika kita kurang lihai dalam menggunakannya, mereka dapat merusak body dan fretboards pada gitar.

Tipis atau tebal

Secara umum pick yang tipis dan lebar banyak digunakan untuk gitar akustik, sementara pick yang tebal dengan ukuran menengah atau lebih berat lebih cocok digunakan untuk gitar elektrik. Menggunakan pick tipis terhadap efek distorsi tidak akan menonjolkan nada yang dihasilkan, sedangkan jika digunakan pada gitar akustik masing-masing nada yang dimainkan akan terdengar dengan sangat jelas.

Daya tahan

Ingat pick yang tipis akan lebih cepat aus dan cepat robek dibandingkan dengan pick tebal, jika lebih banyak memainkan komposisi melodi ketika bermain musik, sesuaikanlah pick yang cocok dari bentuk ukurannya untuk anda gunakan pada permainan tersebut.

Style (gaya pick yang digunakan)

Jenis musik yang anda mainkan juga menjadi faktor ketika memilih sebuah pick. Misalkan untuk suara yang berat, gunakanlah pick yang berat. Seorang gitaris black metal lebih cenderung menggunakan pick yang super tebal (1,5 -2 mm). Jadi ketika memilih pick anda harus sesuaikan juga dengan aliran musik yang anda mainkan.

Branding (merek)

Mungkin ini adalah salah satu yang jarang atau bahkan tidak pernah dipertimbangkan sama sekali oleh seorang pemain gitar, yaitu memilih sebuah merek atau branding tertentu pada sebuah pick. Sebenarnya banyak perusahaan pembuat pick yang memiliki model pilihan, berdasarkan logo, nama, info kontak, website, dll. Tentu saja mereka menawarkan kualitas terbaik.

Bentuk eksentrik

Produsen telah mencoba berbagai macam desain pick dan berbagai bahan yang membuat mereka terasa berbeda saat digunakan, jangan terganggun oleh model-model dan bentuk yang lain tersebut. karena pada dasarnya bentuk pick dasar adalah segi tiga, dan memang bentuk tersebut yang sangat dianjurkan untuk dimainkan oleh seorang gitaris.

Teknik

Dengan memilih pick yang tepat akan memainkan peran yang sangat penting dalam teknik permainan gitar anda. Perhatikan gitaris-gitaris dunia yang hebat, musik jenis apa yang mereka mainkan? Gitar yang digunakan? Dan pick jenis bagaimana yang mereka gunakan?

Semoga bermanfaat.

Followers